Friday, December 14, 2012

Tuhan


Apa yang menjadi titahnya
Adalah hidup dalam sederhana
Dalam bait-bait derita
Namun bermakna

Apakah kau temukan tuhan dalam hatimu?,
Ataukah kau menuhankanmu sendiri?.


Jika memang dalam gelapnya hati
Izinkan ia menjadi Tuhanmu
Yang menyesatkanmu
Namun benar dalam pikirmu,
Selalu ...

Sesungguhnya ia adalah Tuhan
Yang begitu ingin dimiliki
Diperjuangkan dalam sengsara
Lalu kau berkata,
“Tuhanku telah habis...”

Ada tuhan-tuhan yang baru,
Memberi jalan lebih sederhana
Yang dalam kepraktisan
Kau terjerumus
Menyelam di danau hitam
:Mati rasa

Dan ambilah sepotong dari kejujuranmu
Katakan...
Tuhan masih dalam tidurnya yang panjang
Takkan kau temui
Hingga ia bangun dalam hatimu

2 comments:

Anonymous said...

serasa ini sama halnya dengan mangkuk marmer putih yang tak bertuan dan berisi namun suatu ketika memandangi terlalu lama seseorang menarukannya sesuatu benda yang dapat memberi kekenyangan ini sama halnya dengan keberadaan tuhan yang terbuat karena ada Muhammad yang mencerahkan keberadaan

okky rizki said...

terima kasih komennya, maknailah tuhan yang ada dalam hatimu. Luruskanlah..

Post a Comment

© 2009 - Galeri Puisi, All Rights Reserved.

Designed by Galeri Puisi