Saturday, March 16, 2013

Di Saat

Di saat hujan merindukan kemarau
Di saat air merindukan api
Di saat datang merindukan pergi
Di saat dekat merindukan jauh
Di saat-saat menanti saat

Di saat malam meniduri siang
Di saat siang membangunkan malam dengan sepotong coklat
Di saat bulan menghina mentari yang tak setia kepada siang
Atau di saat mentari menghina bulan yang membohongi malam
Di saat-saat menghasut saat

Di saat senja mencumbui pagi
Di saat cinta menyayangi benci
Di saat kejujuran mengecup dusta
Di saat embun menjadi air mata
Di saat sepi setia menemani keriuhan
Di saat-saat serasa sesat

Adakah yang merasa di saat itu bukanlah di saat-saat?
Dan selalu bertanya-tanya kepada saat-saat di saat tiada saat

Demi sesaat yang memperjuangkan saat tiada sesaat
Yang menggunting jawaban sesaat
Dari pertanyaan yang terus sesaat bertanya
“Di belahan bumi mana lagi akan kau tumpahkan?”
“Di belahan langit mana lagi akan kau hembuskan?”
“Di bagian mana lagi akan kemana-mana?”

0 comments:

Post a Comment

© 2009 - Galeri Puisi, All Rights Reserved.

Designed by Galeri Puisi