(sebuah puisi cinta)
Terlintas di ranah pikiranku
Tentang emosi hasrat bertalu-talu
Akan indah cinta bilang begitu
Menggeliat dan menusuk-tusuk
Mengiringi detak jantungku
Perlahan menutup mata hati
Bagaikan peristaltik di kerongkongan
yang kehausan menahan kering dan layu
Hingga akhirnya meraba-raba di otak
Terlihat indah kian membuai hati
Hingga akhirnya jatuh dan basah
Basah, basah, dan basah
Dalam tangis penyesalan
Terlintas di ranah pikiranku
Tentang emosi hasrat bertalu-talu
Akan indah cinta bilang begitu
Menggeliat dan menusuk-tusuk
Mengiringi detak jantungku
Perlahan menutup mata hati
Bagaikan peristaltik di kerongkongan
yang kehausan menahan kering dan layu
Hingga akhirnya meraba-raba di otak
Terlihat indah kian membuai hati
Hingga akhirnya jatuh dan basah
Basah, basah, dan basah
Dalam tangis penyesalan
0 comments:
Post a Comment