Sore yang begitu terik
Segera menidurkan mentari
Dalam sayup-sayup cahayanya
Bunga-bunga pun nampak layu
Bersembunyi di balik dedaunan
Menjaga keindahannya
Untuk esok hari
Air kehidupan masih mengalir deras
Tetapi…..
Air kehidupan rasanya tak adil
Beberapa hari tak turun hujan
Ada bunga yang bersedih
Hingga dalam keberaniannya
Memaksa memyingkapkan dedaunan
Pergi mencari air kehidupan
Di malam yang tak turun hujan
Tetapi….
Ada hujan yang lain
Datanglah ia begitu molek
Di tengah-tengah para jutawan
Tapi ada saja yang pas-pasan
Seadanya…
Ala kadarnya
Seperti barang obralan
Satu per satu kelopakmu berjatuhan
Menikmati malam dalam endusan harimau buas
Yang menggertarkan tubuh di setiap jilatannya
Bagimu
Kehangatan bukanlah dari pelukan
Bukan juga kasih sayang
Kehangatan adalah uang
Untuk membeli air kehidupan
Setelah kering keringatmu yang bercucuran
Harimau pun jinak lagi
Dan selalu, ada saja harimau lain yang lebih
buas
Hingga sebelum
mentari melihatmu mekar
Kau pun pulang,
Membawa sepercik air kehidupan
Dalam genggamanmu
Bersama rokok di sela-sela jari tangan
0 comments:
Post a Comment