Sepotong kertas, dan sebuah pena
Memberi ruh bejana kosong
Meniup api lilin temaram
Melukis langit yang semakin muram
Satu hal dari yang pasti,
adalah kepastian dari yang tidak pasti
Tersebutlah si pena jengah
Menutup wajah dibalik kata
Meliuk-liuk di atas panggung cerita
Mencari kata-kata mati
Mematikanmu tentunya
Agar sejiwa sukma menghantui
Langkahmu goyah
Berlarian pula lah si tinta merah
Meradang hari di terik panas
Menyulut api si muka bodoh
Yang masih terkurung di penjara kata
Sambil menelan ludah si penyair palsu
Dan tak ada bosan yang kau temui
Sesat
Dikala iman sedang terkikis
Disaat tanya tak lagi terjawab
Disaat hati tak dapat merasa
Berpegang teguhlah pada iman
Berpegang teguhlah pada kesesatan
Memberi ruh bejana kosong
Meniup api lilin temaram
Melukis langit yang semakin muram
Satu hal dari yang pasti,
adalah kepastian dari yang tidak pasti
Tersebutlah si pena jengah
Menutup wajah dibalik kata
Meliuk-liuk di atas panggung cerita
Mencari kata-kata mati
Mematikanmu tentunya
Agar sejiwa sukma menghantui
Langkahmu goyah
Berlarian pula lah si tinta merah
Meradang hari di terik panas
Menyulut api si muka bodoh
Yang masih terkurung di penjara kata
Sambil menelan ludah si penyair palsu
Dan tak ada bosan yang kau temui
Sesat
Dikala iman sedang terkikis
Disaat tanya tak lagi terjawab
Disaat hati tak dapat merasa
Berpegang teguhlah pada iman
Berpegang teguhlah pada kesesatan
0 comments:
Post a Comment