Membusuk juga bibirmu
Dalam keagungan kata-kata
Bersemayam jiwa-jiwa serakah
Menyuguhkan beberapa gelas kopi yg manis
Di atas meja emasmu
Di bawah cahaya yang menyejukkan,
Dalam suasana kemakmuran
Namun,
Sebentar-sebentar kau tumpahkan kopi-kopi itu,
Satu per satu melumuri mejamu
Hingga tak terlihat kemilau emas lagi
Hanya kopi-kopi yg lengket
Dan bau busuk pun menyeruak bulu-bulu hidung
Menguap dari segala sisi mejamu
Buah-buah yg ranum tinggal belatung saja,
Kau suguhkan pada ku,
Pada kami dan siapa saja,
Dan juga hanya, kopi yang busuk dan lengket
(Sobat, mari bersama-sama denganku,
kepalkan tangan kananmu, angkatlah ia, angkat pula dagumu, dan dari kepalan
jari tangan kananmu itu, lepaskan jari tengahmu, bebaskan ia, acungkan ia, dan katakan
pada Presidenmu, Pemimpinmu, Pemerintahmu, yang tak pecus dan korup itu “FUCK
YOU!”)
0 comments:
Post a Comment