Wednesday, August 28, 2013

Masih Mendengar

Kalau kau masih mendengar, inilah jiwaku, tempat aku meletakkan nyawa di atasnya. Dengan segala hormat dan sanjungan, aku persembahkan arloji kehidupanku pada lenganmu. Dan tak terkapar aku melihat ketika helaian sayapmu tak pernah jatuh di hadapku. Semacam duri yang aku tancapkan lebih dalam dari urat nadiku, lalu aku membiarkannya menyatu dalam daging yang meronta-ronta dalam kelupaanmu.

Kemana angin ini menderu melewati ranting-ranting rapuh? dalam penglihatanku yang makin tak terbendung untuk berkata tidak, tidak, tidak untukmu! Kerendahan dalam kenistaan yang tak pernah kau gubris, kini telah menjelma menjadi naluri.

Segala bentuk cercaan, memang telah membisukan aku dalam dasar danau pemikiran. Dan telah membukakan mata ini untuk melihat dalam kegelapan yang lebih indah daripada silau tuduhanmu.

Jika kau masih mendengar, aku adalah wujud yang tak memiliki waktu.

0 comments:

Post a Comment

© 2009 - Galeri Puisi, All Rights Reserved.

Designed by Galeri Puisi