Siang ini,
Mentari tak terasa teriknya,
Sebab terhalang oleh kokohnya genteng rumahmu.
Namun, ada rasa terik yang menggenting,
Meliputi seisi rumahmu,
Teriakkan yang meronta,
Sebenarnya mendefinisikan sedih.
Dan drama itu pun terus berlanjut,
meskipun adegannya berulang-ulang.
Tapi aku tak pernah bosan,
Sebab aku adalah lautan,
Yang siap menampung seluruh air mata sungaimu,
Dan lalu, tubuhmu tegak kembali.
Kembali melangkahkan kaki,
Di sampingku, kamu berbisik "ayo kita lari".
Jakarta, 02 September 2017
0 comments:
Post a Comment