Dulu engkau kukagumi
Wahai cicak yang berada di sangkar buaya
Ekormu selalu tumbuh lagi
Meski sering putus digigit buaya
Terus menerus terulangi
Semangatmu adalah harapan negara
Di tengah badai dan budaya korupsi
Engkau tangguh berdiri bak punya banyak nyawa
Dulu, kau adalah obat
Penyakit birokrasi yang telah sekarat
Sebab kanker "nguntit duit rakyat"
Sudah susah kembali sehat
Kini, kau telah mati
Setelah diracun berkali-kali
Meski kami bantu dengan petisi
Nyatanya nyawamu tetap dihabisi
Oleh skenario yang begitu rapi dan penuh ambisi
Kematianmu, duka mendalam bagi kami
Oh cicak yang berteguh hati
Selamat tinggal dan sampai berjumpa lagi
Jakarta, 01 Oktober 2021
1 comments:
Menarik mbak..
Tambah video puisi kyke bagus.
Post a Comment