Malam ini terasa hening
Hanya dingin yang memeluk raga
Hanya angin yang berdesis di telinga
Aku yang ditemani kopi hitam
Menatap jauh lampu jalanan
Kota temaram yang dirindukan
Lalu ku mulai mendengar suara-suara
Nyaring, lirih menghangatkan suasana
Mengkonversi dingin menjadi hangat suka cita
Bukan tema politik, apalagi agresi militer Rusia
Tetapi tentang perjalanan manusia
Yang sering bodoh, aneh, bahkan hina
Lalu kita menertawakannya
Menggeser luka mendulang makna
Mendaur ulang rasa mencetak asa
Ternyata,
Kesialan bukanlah akhir cerita
Meski ia memenjarakan kita dalam ingatan duka
Akan tetapi, ia adalah cerita halaman pertama
Yang membawa makna setelah kita mampu menertawakannya
Jakarta, 30 Desember 2025
Prabangkara

0 comments:
Post a Comment