Malam itu, hatiku bergejolak
Entah rasanya ada yang menyeruak dari dalam hati
Sejenak indah dan sejuk
Melihatmu tersenyum
Dan memberikan lambaian manis kepadaku
Di depan pagar bernomor kembar itu
Hatiku luluh lantak
Bukan hancur, tetapi ledakan-ledakan bahagia
Yang semakin menguat saat kutarik gas motorku
Meledak di dalam pikiranku
Entah apa yang menyadap sistem di kepalaku
Sehingga gambaran senyuman dan lambaian manis mu itu telah mengambil alih semua isi kepalaku
Andai aku berkesempatan menjaga senyuman itu
Tetap indah di hari-harimu
Akan kulakukan hingga waktu yang tak hingga
Seperti nomor pagar putih itu
Iya, tak hingga
Jakarta, 26 Desember 2025
Prabangkara

0 comments:
Post a Comment