Aku di antara hujan dan badai
Keduanya mengikuti hingga malam, dalam mimpi dan terjaga
Membangunkan di kala mentari sedang malas untuk tersenyum
Membawa keriuhan dalam hati yang sedang mati
Dan aku merasakan hujan dan badai
Aku bernafas dalam hujan dan badai
Ketika aku membuka jendela kecilku,
Yang dari sana aku biasa melihat dunia,
Dari sana pula aku melihat keduanya senyum.
Mulailah aku dalam kesesatan,
Tak mampu membedakan, mana hujan, mana badai.
Sekarang aku di atas perahu kecil
Lebih kecil dari labirin hati ini
Terjebak pusaran air di atas samudra
Perlahan-lahan aku tenggelam,
Dalam pusaran yang memusingkan perahu.
“Oh... lautan ini menjadi naga yang begita buas!”
Menelanku bersama hujan dan badai
Di dasarnya, aku masih berharap
Selalu,
Hujan dan badai dalam genggaman
0 comments:
Post a Comment