Wednesday, November 27, 2013

Belum Ada Judul

Air yang membasahi tanah ini.
Kini tumbuh sekolompok rumput ilalang.
Bergumul dengan beberapa pohon padi,
menjepit akarnya hingga buahnya tak menunduk lagi.

Baca >>

Saturday, October 19, 2013

Tak Ada Jera (RaSa Hatiku VI)

Apakah karena bisikkan anjing?
Yang mengendus-endus logikamu,
Membasahi hatimu dengan air liurnya,
Hingga kau skeptis
Menyulut kembali api yang telah lama padam
Mengingat lagi yang entah dari dasar pikirmu
Baca >>

Saturday, October 5, 2013

Terbeku

Masihkah ada cahaya dalam gulita jiwaku?
Sementara tak ada lagi kelogisan dalam pikirmu.
Mendera aku dengan pisau-pisau
yang kau sendiri tak tahu dimana sisi tajamnya.
Aku hanya khawatir,
Baca >>

Monday, September 23, 2013

Bila Kosong Itu Isi

Kosong bilang isi, isi bilang kosong.
Bila kosong itu isi, bukankah isi itu hanyalah kosong.
Mungkin lebih baik mengisi kekosongan atau mengosongkan yang isi.
Lalu kosong-kosong isi, dan isi-isi kosong.
Sebuah kosong memang memenuhi sebuahnya lagi yang isi.
Baca >>

Sunday, September 22, 2013

Sanggama

Ketika pagi menjelang,
beranjak meninggalkan tempat tidurmu,
dan bersetubuh dalam genggaman cemas akan takdir hari ini.
Semangat yang nyaris tiada henti
mencumbui raga yang mengenyangkan perutmu.
Sedang jiwamu meronta,
Baca >>

Friday, September 20, 2013

Tamak

Di dunia mana lagi akan berpijak, jika tamak memenuhi hati.
Helaan nafas yang mengangkat kepala adalah kaki yang melumpuh.
Genggaman tangan yang merengkuh dunia tanpa ruh kesejukkan.
Segala mata enggan untuk bertatap, menoleh dengan liarnya.
Mati pun tak pantas sebagai pelarian.
Sebab air mata hanyalah bumbu-bumbu kemunafikan.
Baca >>

Monday, September 2, 2013

Si Pena Sesat

Sepotong kertas, dan sebuah pena
Memberi ruh bejana kosong
Meniup api lilin temaram
Melukis langit yang semakin muram

Satu hal dari yang pasti,
adalah kepastian dari yang tidak pasti
Baca >>

Wednesday, August 28, 2013

Tuhan Di Tanah Kami

Tuhan di tanah kami,
menjelma dalam setiap dimensi,
menggema di ruang-ruang hati.
Sebuah teriakan sunyi,
dalam, jauh, tak terbatas,
lalu kami berusaha membatasi.
Baca >>

Masih Mendengar

Kalau kau masih mendengar, inilah jiwaku, tempat aku meletakkan nyawa di atasnya. Dengan segala hormat dan sanjungan, aku persembahkan arloji kehidupanku pada lenganmu. Dan tak terkapar aku melihat ketika helaian sayapmu tak pernah jatuh di hadapku. Semacam duri yang aku tancapkan lebih dalam dari urat nadiku, lalu aku membiarkannya menyatu dalam daging yang meronta-ronta dalam kelupaanmu.
Baca >>

Wednesday, August 21, 2013

Selamat Pagi Tuhan

Pagi yang berembun
terasa lama ia mendinginkan,
lalu terlupa oleh sengatan panas mentari.
Kami pun segera berjalan beriringan,
dalam garis batas bumi dan langit,
di bawah lengkung cahaya keemasan mentari pagi.
Dimana kami terus berucap,
Baca >>

Tuesday, August 20, 2013

Merdeka atau Mati

MERDEKA...!!!
Sebuah teriakan yang menggema
Pekikan angin yang menjelma
Kata yang tak disertai makna
Karena rasa telah terhalau
Oleh angin-angin segar dari sebuah rekayasa
Baca >>

Arti Merdeka

Merdeka,
adalah kata,
yang lebih sering terdengar mendekati 17 Agustus.

Merdeka,
adalah kata ambigu,
ada yang bilang belum merdeka,
ada yang bilang sudah merdeka lalu mati.

Merdeka,
adalah harapan kosong,
akan arti merdeka,
akan arti sejahtera.

Merdeka,
adalah auman sang singa,
yang telah renta, lalu esok mati.

Merdeka,
adalah kata untuk segelintir orang,
yang sudah merasa,
dan menjajah bangsanya sendiri.

Merdeka,
adalah kata penyejuk jiwa,
untuk orang-orang yang tertindas,
tergilas,
agar sesaat merasa bahagia.

Merdeka,
adalah janji,
dan tetap janji,
dan masih janji,
dan selalu janji.

Merdeka,
adalah senyum penguasa,
durjana bagi rakyatnya.

Merdeka,
adalah pekikan suara burung gagak,
bahwa esok tak ada cahaya,
dan awan gelap menyelimuti.

Merdeka,
adalah jerat,
mengurung logika,
"BEBASKANLAH AKU, BEBASKANLAH AKU"


Jakarta, 20 Agustus 2013
Baca >>

Skeptis

Masih saja,
mengendus-endus cerita palsu yang aku buat,
sejak kekecewaan menghantuimu.
Skeptis,
dan lebih sering mendengar daripada berpikir logis.
Baca >>

Friday, August 16, 2013

Topeng-Topeng Emas

Aku lebih senang
Kamu datang membawa pisau
Lalu menikamku
Daripada kamu datang membawa senyum
Lalu mengambil hatiku
Baca >>

Untuk Apa Merdeka

Untuk apa merdeka.
Jika harga diri hanya semurah harga kondom.

Untuk apa merdeka.
Jika harga diri lebih rendah dari harga BBM bersubsidi.

Untuk apa merdeka.
Jika harga diri hanya dihargai sekilo daging sapi.
Baca >>

Wednesday, August 14, 2013

Di Balik Batu

Di balik batu
Ku temukan Tuhan
Bersama doa-doa yang melayang
Di antara bumi dan langit yang kelam.

Di balik batu
Kujumpai Tuhan
Tapi Ia diam
Seakan Ia begitu suci dalam sepinya waktu.

Baca >>

Saturday, August 3, 2013

Tanah Kami Digerogoti

Tanah ini membentang,
di sejauh hamparan mata memandang.
Nan hijau tak bertepi,
di bawah lengkung langit yang eksotik.
Siapa yang tak senyum melihatnya?
Adalah orang yang dibalik senyumnya terpendam rasa ego.
Baca >>

Friday, August 2, 2013

Terlalu Pagi

Seperti bosan yang menepi
Lagi-lagi rikuh berbalut rindu
Seperti sajak yang jengah untuk dilantunkan
Karena masih terlalu pagi untuk berucap
Baca >>

Tuesday, July 30, 2013

Jendela Kenangan

Penantian ini
adalah seperti sore yang kehilangan senja.
Garis yang memisahkan siang dan malam itu
kini telah melebur bersama derai kristal kenangan.
Tentang buku kecil dan si mungil yang menatap ke arah jendela.
Menjahit benang-benang kusut dan titik-titik bosan yang ditemui.
Sementara senyum tergurat di setiap kata yang tertata rapi di muka jendela.
Baca >>

Saturday, July 27, 2013

Kontras

Kekasih,
Akan ada saat
dimana kita bersama menghitung
detik-detik waktu meninggalkan kita.
Atau hanya aku saja yang menghitung setiap langkahmu
yang menjauhiku.
Sejengkal demi sejengkal semakin kabur di mataku,
kaki-kakimu tak goyah lagi,
sementara aku masih bertekuk lutut dalam rasa.
Baca >>

Monday, July 22, 2013

Bila Malam Menjelang

Demi malam yang tirainya menutupi siang,
terdengarlah nyanyian-nyanyian sunyi kematian.
Merenggut nyawa-nyawa abadi
dalam gelap,
berdecak-decak langkah kaki
bersama sebuah obor yang menyala-nyala
tanpa tangkai dan tanpa tangan.
Baca >>

Sunday, July 21, 2013

PR ku 3 Buah Soal

Aku punya PR, ada 3 buah soal,
lumayan susah, sesusah menangkap tikus di dalam sangkar.
Dan parahnya lagi,
setiap hendak menyentuhnya malas pun menjangkiti seluruh tubuh,
aku lebih suka menghitung uang.
Waktuku hanya untuk menghitung uang,
Baca >>

Lapuk

Matahari sepertinya lupa
membunyikan loncengnya di tengah hari,
dan dirimu pun tak nampak lagi.
Di reruntuhan, di reruntuhan,
adalah puing-puing yang berserakan di antara harap dan sesal.
Wajahmu yang temaram,
Baca >>

Wahai Pagi

Wahai pagi,
sampaikan salamku untuknya bersama sejuknya embunmu.
Bangunkan ia dari mimpinya,
agar ia melihat bahwa aku datang membawa sekuntum bunga,
dan senyum bahagia.
Wahai pagi,
semoga ia mengerti, betapa ku berharap padanya.
Baca >>

Wednesday, July 17, 2013

Derai Gerimis



Aku bukanlah malam yang berkabut itu,
yang kelamnya membawamu
dalam keangkuhan yang menyedihkan.

Aku juga bukan langit yang bertabur bintang,
yang indahnya menertawakanmu,
padahal aku sendiri berlumuran papa.

Baca >>

Monday, July 15, 2013

Elegi di Kala Fajar Menyingsing

Pagi ini adalah saksi ketika tak ada alarm lagi berdering
mengucapkan selamat pagi.
Hanya saja detik jam terdengar lebih kencang,
yang biasanya jengah untuk menyuarakan suara sumbangnya.
Dan hati ini selalu luluh dalam peluh keangkuhan,
Baca >>

Lentera Sunyi

Wahai malam yang merajai kegelapan,
izinkan aku mendekati lampion-lampionmu yang temaram.
Hanya ingin melihat bayanganku sendiri,
masih adakah ia? atau juga pergi bersama dia.
Hanya ingin mendekap bayanganku sendiri,
agar ia tak kedinginan, dan tak kesepian.
Baca >>

Sunday, July 14, 2013

Tanya Bisu

Tidakkah kau lihat begitu banyak kiasan indah untukmu dalam puisi ku?
Namun kau selalu bertanya pada pagi tentang hari-hari lalu,
Sesejuk inikah pagi kemarin?
Matahari mana yang tak bangun bersama kepulan asap rokok?
Baca >>

Saturday, July 13, 2013

Dialog Hujan Turun Lagi

A:
Hujan pun turun lagi

B:
Berteduh saja di hatiku agar tak kena hujan

A:
Bagaimana bisa aku berteduh?
Baca >>

Wednesday, July 10, 2013

Sang Kala

Dan demi senja yang merindukan pagi
Aku melangkah ke gelapan malam
Yang entah masih adakah harapan akan esok pagi
Masihkah akan melihat senyummu ?
Yang merekah di antara dua bukit kemenangan pagi
Baca >>

Senyum Senja

Ada kegelisahan
Yang menyelimuti hati
Menerka-nerka, cintamu hilang kekasih

Baca >>

Sunday, June 9, 2013

In a Dream Paradise

*)
Well,
I can see you in the night, even though you were covered by the dark and clouds. I've fallen in the deepest river, until my hand can't rise on the top to say goodbye to you.
Baca >>

Thursday, June 6, 2013

Rentan

Menapak kaki kaku dalam keakuan
Yang terasa aku dan semakin aku,
Menanti kaki-kaki lain mengikuti kakiku,
Menuju ruang kehampaanku.

Karena kau adalah kakiku
Baca >>

Untukmu Kekasih

Tiada yang lebih indah di hari ini kekasih,
Selain senyum sapamu
yang menghembuskan nafas ke paru-paruku.
Aku menghirup baumu yang semerbak
menggugah jantungku untuk berdegup kencang

Meski,

Baca >>

Thursday, April 4, 2013

Menjemput Kekasih

Aku bertemu denganmu kekasih,
di dalam garis yang tak pernah putus
dan selalu berkelok-kelok di tepian jurang keindahan
yang memisahkan jiwa & ragaku.

Suaramu yang mendesah-desah
memanggil
melalui kicauan burung
yang terbang mendekatiku,
Baca >>

Saturday, March 16, 2013

Di Saat

Di saat hujan merindukan kemarau
Di saat air merindukan api
Di saat datang merindukan pergi
Di saat dekat merindukan jauh
Di saat-saat menanti saat
Baca >>

Tuesday, February 12, 2013

Kekasih Dalam Penantian

Aku melihat harapan di matamu,
Namun, akan segera sirna di ujung rasa rindumu yang tak bertahta

Aku berada di dalam reruntuhan istana cintamu,
yang kau bangun begitu megah di hatimu.
Baca >>

Thursday, February 7, 2013

Di Antara Hujan dan Badai

Aku di antara hujan dan badai
Keduanya mengikuti hingga malam, dalam mimpi dan terjaga
Membangunkan di kala mentari sedang malas untuk tersenyum
Membawa keriuhan dalam hati yang sedang mati
Baca >>

Friday, February 1, 2013

Kau Pilih Dia

Pelangi yang indah itu kini tertiup angin kencang,

Riuh,

Kabut hitam menampak di segala pandang

Dan sepi menusuk-nusuk tulang

Mengiris-iris daging ini

Menghentikan setiap aliran darah di penghujung sel-sel kaku

Hanyalah, air mata yang masih mengalir deras

Sementara detak jantung tak selaras lagi

Hati pun hanya menganga, melihat segala risau

Yang masih tersimpan rapi dalam bungkus harapan kado

Seakan tak pernah terbaca oleh matanya

Dan selalu,

Harus cukup puas dengan segala tangis yang entah hentinya

Sampai-sampai,

Alirannya telah menjadi lautan

Yang menenggelamkan kenestapaan

Tenggelam,

Segalanya telah tenggelam

Dan otak masih berpikir

Tentang hati yang bertanya-tanya:

“Dimana aku akan bertemu siang dan malam lagi?”

Baca >>

Thursday, January 24, 2013

Karya Abadi

Di saat embun tak menetes
Dan angin tak mau terbang lagi
Gundah mengganggu hati.
Berceceran pula
Potongan-potongan kertas
Di sana tertulis tentang rasa haus
Baca >>

In The Dark And You’re The Light


I want, always find you in the dark and the light.
But I always in the dark and you're the light,
your eye burn me and blow the black dust.
And i'm running to confess, in a piece of peace.
Baca >>

Keabadian


Aku senang karena aku berpikir
Aku sedih karena aku berpikir

Dan apakah aku sesat jika aku bepikir?
Bukankah kebenaran itu ada di akalmu?
Yang diwariskan oleh keabadian
Baca >>

Wednesday, January 23, 2013

Kekasih yang Tak Terjangkau

Diksi-diksi indah pun tak dapat menjelaskan indahnya dirimu.
Sungguh, 
Aku terjebak dalam kata-kata dalam mengungkapkan indahnya dirimu.
Yang tak tersentuh.
Mungkin hanya melalui kematianlah aku mampu mewujudkanmu dalam benak ini.
Baca >>

Air dan Palu


Aku datang membawa tanah,
Kau bawakan aku air
Aku datang membawa batu,
Kau bawakan aku palu

Terkikislah sudah.
Hancurlah sudah.
Baca >>

Berdiri Di Atas Angin

Berdiri di atas angin
Menangkap air hujan
Berikan aku sebuah cangkir
Kutuang air selautan

Berdiri di atas angin
Melukis kata di muka awan
Hingga penaku usang
Beberapa huruf berjatuhan
Baca >>

Sunday, January 6, 2013

Doa Para Pencopet


Dihajar aku dalam keganasan tangan-tangan besi
Yang membabi buta
Dalam ketidakadilan,
Dalam kemurkaan,
Kebencian yang begitu dalam
Tergores di setiap lekuk otakmu
Tentang kaumku,
Yang kecil dianggap besar
Baca >>

Saturday, January 5, 2013

Biar Saja


Mencair sudah kebekuan ini
Dalam keheningan malam yang menggigil
Tatkala datang beberapa tulisan mungil
Yang dengan sombongnya
Menampak pada layar
Baca >>

Satu Langit Satu Hujan


(Rasa Hatiku V)


Masih dalam penantianku
Aku tak lelah dalam hancurnya harapan
Berdiri dalam kemustahilan
Tapi aku bisa terbang
Melayang-layang dalam bayangan
Baca >>

Wednesday, January 2, 2013

Pesan Ibu

Tak henti bibirmu berucap
Memberi batas-batas kasih sayang
ratusan kali,
ribuan kali,
tak terhitung lagi,
tak ada kebosanan.
Meluruskan kaki-kaki anakmu
Baca >>

© 2009 - Galeri Puisi, All Rights Reserved.

Designed by Galeri Puisi